Generasi Pintar Kelola VMJ
|
Rabu, 16 Maret 2016
|
Non Fiksi
|
A. Konsep VMJ
1. Definisi
VMJ merupakan singkatan dari Virus Merah
Jambu. Virus ini merupakan salah satu dari sekian jenis virus yang melanda umat
manusia, khususnya melanda hati dan perasaan individu. Berdasarkan salah satu
artikel di Republika.co.id edisi 11 Juli 2012, istilah VMJ ini diambil dari
perlambangan hati yang sedang kasmaran yang senantiasa digambarkan dengan warna
merah jambu atau pink. Membahas virus
merah jambu atau pink, sama artinya membahas permasalahan kasmaran atau lebih
tepatnya lagi permasalahan cinta.
Cinta merupakan salah satu fitrahnya
manusia. Sumber inspirasi seniman-seniman dan pujangga-pujangga cinta sepanjang
abad. Mulai dari William Shakespeare dengan Romeo Julietnya, syair-syair Kahlil
Gibran, Roman Siti Nurbaya, Layla Majnun, hingga Jalan Cinta Para Pejuang-nya
Salim A. Fillah, serta sederet karya-karya legendaris lainnya. Cinta selalu
saja tak pernah lelah mencuri perhatian para pelukisnya. Seakan tak pernah
habis tertuang dalam kata, tak pernah lengkap terlukis dalam lukisan, dan tak
pernah sempurna tertanam dalam syair-syair para pujangga cinta.
Cinta menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah rasa suka, sayang, rindu. Cinta menurut Salim A. Fillah adalah
luh yang mengalir, berderai, jerih dan badai. Menurut Hamka, cinta adalah
perasaan yang mesti ada pada setiap manusia. Ia laksana setetes embun yang
turun dari langit, bersih dan suci. Erich Fromm melukiskan cinta sebagai seni
dalam tulisannya The art of Love. Sedangkan
menurut para ahli yang lain, cinta adalah kecenderungan seluruh hati yang terus-menerus
kepada yang dicintai, serta kesediaan hati menerima segala keinginan orang yang
dicintainya, kecenderungan untuk lebih mengutamakan dia daripada diri sendiri. Dapat
disimpulkan cinta adalah fitrah yang suci dari naluri manusia yang cenderung terhadap
apa yang dicintainya. Begitupun dengan virus cinta, tak ada yang salah dengan
virus ini, ia virus yang berasal dari fitrahnya manusia. Ia tak kan sanggup mematikan
pengidapnya jika mampu ditangani dengan seksama. Ia tak kan mampu membuat cacat
penderitanya, jika mampu dimanage dengan
baik. Ia juga tak akan mampu melumpuhkan saraf-saraf penderitanya jika pintar
meluluhkannya terlebih dahulu.
2. Etiologi
Etiologi disebut juga sebagai akar
masalah atau penyebab. Penyebab dari VMJ ini sangat beraneka ragam. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Belum
mengenal-Nya
Mengutip
pepatah lama, “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”. Pepatah
ini sangat tepat menggambarkan bagaimana “tak kenal” menjadi penyebab utama
dari tidak tumbuhnya cinta. Begitupun VMJ, tersebab tidak mengenal Rabb, maka
tidak tumbuhlah cinta kepadaNya, sehingga yang tumbuh adalah virus-virus cinta
yang sejatinya belum tiba saatnya untuk memenuhi relung-relung hati. Bersebab
tak mengenal PenciptaNya, virus merah jambu inilah yang akhirnya menggerogoti
hati, hingga ia tak sayang akanNya dan cinta pun tak tumbuh padaNya. Kendati naluri
terkadang meronta saat dipenuhi oleh yang tak seharusnya, namun fikiran yang
belum paham akan keindahan cinta kepadaNya mampu mematahkan dan membelenggu
hati. VMJ, kasmaran, rasa suka, cinta dan tergila-gila terhadap makhluk, tidak
akan mampu mendominasi jika cinta kepada Rabb menjadi prioritas cinta.
b. Belum
mengenal kekasih-Nya
Masih
berhubungan dengan kata “tak kenal”. Sama halnya dengan tak mengenal Rabb, pun
tak mengenal kekasihNya, menjadi penyebab tumbuhnya virus-virus ini. Menjadikan
indah dimata pengidapnya makhluk-makhluk fana yang jauh dari teladan
kekasihNya. Bersebab tak mengenal Muhammad, Sang Kekasih Illahi, menjadikan
cinta kepada yang lainnya mendominasi dan memenuhi labirin hati. VMJ tak akan
mampu mendekati hati, jika telah ada sosok yang begitu agung bersemanyam di
dalamnya. Hati mana yang tak akan meleleh dengan sosok sempurna ini, sosok yang
tidak akan mampu ditandingi oleh artis manapun, bahkan jika telah menjalani oplas ratusan kali pun. Mengutip tulisan
Ummu Ma’bad Al Khuza’iyyah, Tentang
Rasulullah, “Dia sangat bersih, wajahnya berseri-seri, bagus perawakannya,
tidak merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena elok dan tampan
parasnya. Di matanya ada warna hitam, bulu matanya panjang, lehernya jenjang,
matanya jelita, jika diam dia tampak berwibawa, jika berbicara dia tampak
menarik, dia adalah orang yang paling elok dan menawan jika dilihat dari
kejauhan, tampan dan manis setelah mendekat. VMJ, kasmaran, rasa suka, cinta
dan tergila-gila terhadap makhluk, tidak akan mampu mendominasi jika cinta
kepada KekasihNya, menjadi penghuni hati yang kedua setelahNya.
c. Belum
cinta total kepada Orang tua
Jika etiologi pertama
dan kedua adalah belum mengenal, maka yang ketiga rasanya tidak akan tepat jika
tetap menggunakan kata belum kenal. Tidak akan mungkin setiap individu tidak
mengenal orang yang melahirkannya ke dunia. Tidak akan mungkin diri kita tidak
mengenal orang yang pertama paling bahagia saat kita menyapa dunia. Tidak akan
mungkin, hati tidak mengenali orang yang dari benih dan rahimnya kita tercipta.
Oleh karenanya, etiologi yang ketiga ini adalah belum cinta total. Cinta itu
pasti ada, namun kadarnya belum optimal. Cinta itu ada, namun masih terbatas.
Jika saja cinta kepada orang tua sudah menjadi pemenuh salah satu labirin hati,
selain cinta Allah dan RasulNya, tentu saja VMJ ini tidak akan memiliki ruang
lagi untuk bersinggah. VMJ, kasmaran, rasa suka, cinta dan tergila-gila
terhadap makhluk, tidak akan mampu mendominasi jika cinta telah terpaut pada
Sang Pemilik Cinta, KekasihNya dan orang tua.
edit