Love Your Self
|
Senin, 10 Februari 2020
|
Syukur
|
Entah sejak kapan, aku mulai menyadari beberapa kecenderungan yang muncul didiriku. Tepatnya, satu setengah tahun belakangan ini. Aku mulai merasa lebih nyaman ketika sendiri. Aku merasa lebih produktif saat berada di kamarku, saat sendirian, saat tidak ada orang lain yang sibuk berbicara dan bercerita tentang apa saja. Tidak, aku tidak membenci mereka, aku hanya menceritakan tentang diriku saja.Semenjak aku menginjakkan kaki di Negeri Sakura ini, aku merasa aku lebih menyukai kesendirian dan ketenangan. Aku bisa bertahan seharian dikamar, hanya ditemani HP dan buku.Aku merasa damai ketika tidak harus berbicara dengan siapapun. Tapi, satu sisi aku juga tidak membenci yang namanya keramaian, hanya saja aku tidak tahan berlama-lama didalamnya. Aku tetap suka berbaur dan berbincang dengan teman-teman, tapi tidak dalam jangka waktu lama. Aku tetap suka mendengarkan cerita mereka, tapi aku malas menceritakan diriku jika tidak ditanya. Satu hal yang sangat terasa adalah, saat berada dalam komunitas yang ramai dalam waktu yang panjang, aku cepat sekali merasa lelah, kehabisan tenaga, seakan stok energiku berkurang drastis. Saat tenaga ini habis, yang kuinginkan hanya satu, merechargenya dengan menyendiri.
Aku tidak merasa ini buruk. Bukankah setiap pribadi itu unik, dan memiliki ciri khas tersendiri, tanpa harus membandingkan dengan yang lain. Aku juga merasa nyaman dengan kondisi ini, dan yang paling penting, aku tidak membuat orang disekitarku merasa tidak nyaman dengan kepribadianku ini (setidaknya hingga saat ini belum ada keluhan dari teman-teman di sekelilingku). Aku bahagia dengan diriku apa adanya. Aku bersyukur dengan kepribadian yang kupunya. Satu yang pasti Allah menganugerahkan kepribadian yang berbeda-beda agar kita bisa belajar dan mengambil hikmah dari ini semua. Keep syukur.
#menulisyukbatch44